Kabar Kinabalu — Industri teknologi global tengah menyaksikan babak baru dalam evolusi perangkat wearable. Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, kembali memperkuat kolaborasinya dengan EssilorLuxottica, produsen kacamata mewah asal Italia yang menaungi merek Ray-Ban.
Kemitraan ini menandai langkah penting dalam mendorong adopsi kacamata pintar (smart glasses) sebagai pusat pertumbuhan baru teknologi konsumen di tahun 2025.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan menciptakan inovasi produk, tetapi juga mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan dunia digital. Meta dan EssilorLuxottica kini berfokus pada pengembangan generasi terbaru Ray-Ban Meta Smart Glasses, yang menggabungkan desain elegan khas Ray-Ban dengan teknologi augmented reality (AR) dan integrasi penuh dengan ekosistem Meta AI.
Integrasi AI dan AR Tingkatkan Pengalaman Pengguna
Generasi terbaru kacamata pintar ini diklaim lebih cerdas, ringan, dan responsif. Pengguna dapat mengambil foto atau video dengan perintah suara, melakukan panggilan video langsung, serta mengakses informasi real-time melalui tampilan lensa yang disesuaikan dengan sistem Meta Horizon.
Meta AI yang tersemat di perangkat ini juga mendukung fitur terjemahan otomatis, navigasi interaktif, hingga pencarian berbasis visual. Teknologi tersebut diharapkan menjadi solusi masa depan bagi pekerja kreatif, jurnalis lapangan, maupun pengguna kasual yang menginginkan konektivitas tanpa batas tanpa harus terus memegang ponsel.
Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, kacamata pintar akan menjadi salah satu fondasi utama dalam membangun “AI-driven social experience” yang lebih alami. “Kami ingin menghadirkan pengalaman digital yang terasa seperti bagian dari kehidupan nyata,” ujarnya dalam konferensi pers Meta Connect 2025.
Pasar Wearable Naik Tajam, Asia Tenggara Jadi Fokus Ekspansi
Laporan terbaru dari IDC menyebutkan, pasar wearable global tumbuh 28% sepanjang kuartal III 2025, dengan permintaan tertinggi berasal dari perangkat pintar berbasis AI dan AR. Meta–EssilorLuxottica menargetkan ekspansi agresif di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang menunjukkan peningkatan minat signifikan terhadap teknologi wearable premium.
Menurut analis teknologi dari TechAsia Research, kehadiran kacamata pintar generasi baru ini akan mempercepat integrasi antara gaya hidup dan teknologi. “Tren berikutnya bukan lagi soal smartphone, tetapi tentang bagaimana AI hadir langsung dalam pandangan mata pengguna,” ungkapnya.
Transformasi Digital Menuju Era ‘Hands-Free Technology’
Kolaborasi Meta dan EssilorLuxottica menjadi simbol pergeseran besar industri dari perangkat genggam menuju perangkat yang lebih personal dan kontekstual. Dengan dukungan konektivitas 5G dan pengembangan sistem visual AR yang semakin matang. Kacamata pintar kini diposisikan sebagai titik temu antara fesyen, teknologi, dan AI.
Bagi konsumen global, inovasi ini membuka peluang baru dalam efisiensi, hiburan, hingga komunikasi sehari-hari. Bagi industri, ini adalah awal dari transformasi besar yang menjanjikan potensi miliaran dolar dalam beberapa tahun ke depan.
