Kabar Kinabalu – Mikroplastik kini tak hanya mengancam ekosistem laut, tetapi juga mulai terbukti memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, termasuk kesehatan kulit. Partikel kecil berukuran kurang dari lima milimeter ini dapat ditemukan di udara, air, hingga produk perawatan tubuh yang digunakan sehari-hari.

Para peneliti menemukan bahwa mikroplastik dapat menempel di permukaan kulit, menumpuk di pori-pori, dan memicu berbagai gangguan seperti iritasi, peradangan, serta penuaan dini. Bahkan, beberapa jenis yang sangat halus dapat menembus lapisan epidermis dan memengaruhi sel kulit secara langsung.
Baca Juga : Dampak buruk air hujan yang mengandung mikroplastik bagi kulit
Bahaya Mikroplastik pada Kulit: Kecil Ukurannya, Besar Dampaknya
“Paparan jangka panjang mikroplastik berpotensi mengganggu fungsi penghalang kulit (skin barrier) dan menyebabkan stres oksidatif pada sel,” ujar dr. Lestari Dewi, Sp.KK, dokter spesialis kulit di Jakarta. Ia menambahkan, kandungan bahan kimia pada mikroplastik, seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates, juga bisa memicu reaksi alergi serta mengganggu keseimbangan hormon.
Selain berasal dari lingkungan.Juga banyak ditemukan dalam produk kecantikan seperti scrub wajah, pasta gigi, dan sabun mandi yang mengandung microbeads. Meski kini banyak negara mulai melarang penggunaannya, sejumlah produk masih beredar di pasaran.
Lindungi Kulitmu dari Mikroplastik, Ancaman Baru di Era Modern
Ahli dermatologi menyarankan masyarakat untuk:
-
Memilih produk perawatan kulit berlabel “microbead-free”.
-
Rutin membersihkan wajah dan tubuh setelah beraktivitas di luar ruangan untuk mengurangi partikel yang menempel.
-
Menggunakan pelembap alami untuk menjaga lapisan pelindung kulit.
-
Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai agar tidak memperburuk pencemaran lingkungan.
“Perlindungan kulit bukan hanya soal kosmetik, tetapi juga bagian dari gaya hidup ramah lingkungan,” tambah dr. Lestari.








