Kabar Kinabalu – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Football Association of Malaysia (FAM) setelah ditemukan adanya pelanggaran serius berupa pemalsuan dokumen pemain naturalisasi. Kasus ini mencuat setelah tujuh pemain Malaysia diketahui menggunakan dokumen palsu untuk memenuhi syarat tampil di laga internasional resmi, termasuk dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
FIFA menyatakan, FAM telah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA terkait penyampaian data tidak benar dalam pendaftaran pemain. Akibatnya, FAM didenda sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp6,3 miliar) dan tujuh pemain yang terlibat dijatuhi larangan bermain selama 12 bulan serta denda CHF 2.000 per orang.
Baca Juga : Jay Idzes Pemain Termahal di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kalahkan Para Bintang
FIFA juga mengembalikan perkara ini ke FIFA Football Tribunal untuk meninjau kelayakan para pemain tersebut dan menentukan konsekuensi lanjutan terhadap hasil pertandingan yang sudah dijalani.
Potensi Dampak ke Peringkat FIFA Malaysia
Sanksi FIFA ini berpotensi besar memengaruhi peringkat FIFA Malaysia yang sebelumnya menunjukkan tren peningkatan. Jika hasil pertandingan yang melibatkan pemain bermasalah dibatalkan atau dianggap gugur, maka Malaysia bisa kehilangan poin yang berharga.
Misalnya, kemenangan besar Malaysia atas Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia kemungkinan akan dihapus dari sistem penilaian FIFA, sehingga poin dari laga tersebut tidak lagi dihitung. Dalam sistem peringkat FIFA, penghapusan satu kemenangan resmi bisa mengurangi 30–40 poin tergantung kekuatan lawan dan bobot kompetisi.
Selain itu, absennya tujuh pemain naturalisasi akan memperlemah skuad Harimau Malaya. Tim pelatih terpaksa mengandalkan pemain lokal yang minim pengalaman di level internasional. Hal ini dapat berdampak pada hasil buruk di pertandingan selanjutnya — yang pada akhirnya menurunkan poin dan posisi Malaysia di ranking dunia.
FAM Ajukan Banding, Harapan Masih Ada
Menanggapi keputusan tersebut, FAM menyatakan telah mengajukan banding resmi ke FIFA. Federasi mengklaim bahwa kesalahan terjadi karena kelalaian staf administrasi yang mengunggah dokumen keliru saat proses pendaftaran pemain.
Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin. Menegaskan pihaknya memiliki dokumen asli yang sah dan siap membuktikannya di hadapan FIFA Football Tribunal. Jika banding diterima, FAM berharap sanksi denda dan larangan bermain bisa dikurangi atau dibatalkan.
Prediksi Nasib Ranking Malaysia ke Depan
Dalam skenario terburuk, Malaysia berpotensi turun 10–15 peringkat dalam pembaruan ranking FIFA berikutnya. Namun, jika banding berhasil dan sebagian hasil pertandingan tetap diakui, penurunan itu bisa ditekan menjadi hanya 3–5 posisi.
Meski demikian, kasus ini menjadi peringatan keras bagi FAM. Untuk memperbaiki sistem administrasi pemain dan memastikan setiap proses naturalisasi berjalan sesuai aturan internasional.
Dengan komitmen penuh dan restrukturisasi internal. Malaysia masih punya peluang untuk memperbaiki citra dan kembali bersaing di level Asia Tenggara maupun Asia.
