Kabar Kinabalu – Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, secara tegas mendesak Pemerintah Israel untuk segera membebaskan seorang warga negara Malaysia yang dilaporkan ditahan di wilayah konflik Timur Tengah. Desakan ini disampaikan dalam pernyataannya di Putrajaya, Rabu (8/10), usai menghadiri rapat kabinet membahas situasi kemanusiaan global.
Kecaman Keras terhadap Tindakan Israel
Anwar menyatakan bahwa Malaysia tidak akan berdiam diri terhadap tindakan penahanan yang dianggap melanggar hukum internasional. Ia menegaskan, penahanan warga sipil tanpa dasar hukum merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip hak asasi manusia (HAM) dan konvensi Jenewa.
Baca Juga : Ormas RI di Malaysia sampaikan selamat atas pelantikan dubes baru
“Kami menuntut agar Israel segera membebaskan warga Malaysia tersebut tanpa syarat. Malaysia menolak segala bentuk kekerasan dan pelanggaran terhadap warga sipil,” tegas Anwar.
Menurut laporan Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra), warga Malaysia yang ditahan tersebut merupakan relawan kemanusiaan yang sedang bertugas menyalurkan bantuan di wilayah Gaza melalui organisasi non-pemerintah internasional.
Diplomasi Kemanusiaan Diperkuat
Pemerintah Malaysia dikabarkan telah mengerahkan jalur diplomasi melalui mitra internasional, termasuk negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Langkah ini bertujuan untuk menekan Israel agar mematuhi hukum internasional dan menghentikan tindakan represif terhadap warga asing yang menjalankan misi kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri, Datuk Seri Mohamad Hasan, menambahkan bahwa pihaknya telah menghubungi sejumlah kedutaan besar di Timur Tengah untuk mendapatkan akses informasi dan memastikan keselamatan warga Malaysia tersebut.
“Kami juga berkoordinasi dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk memastikan kondisi warga kita tetap aman,” ujarnya.
Dukungan Internasional Mengalir
Sejumlah negara sahabat, termasuk Turki, Indonesia, dan Qatar, menyatakan dukungan terhadap langkah Malaysia. Mereka menilai desakan Anwar Ibrahim mencerminkan komitmen Malaysia terhadap perdamaian dan keadilan global.
Para pengamat hubungan internasional menilai bahwa tindakan cepat Malaysia ini menegaskan posisinya sebagai negara yang konsisten membela isu kemanusiaan Palestina. Selain itu, langkah tersebut juga memperkuat reputasi Anwar sebagai pemimpin yang vokal dalam isu keadilan global.
Seruan Solidaritas Nasional
Di dalam negeri, berbagai organisasi masyarakat dan lembaga kemanusiaan turut menyuarakan solidaritas. Mereka menggelar doa bersama dan kampanye daring dengan tagar #FreeMalaysianVolunteer sebagai bentuk dukungan terhadap relawan yang ditahan.
Anwar menegaskan bahwa Malaysia akan terus memperjuangkan pembebasan warganya. Dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak tinggal diam terhadap pelanggaran kemanusiaan.
“Kita tidak boleh menormalisasi kekejaman. Suara Malaysia akan terus lantang demi kemanusiaan,” tutupnya.
