Kabar Kinabalu – Rumah tradisional di Malaysia, terutama rumah-rumah Melayu lama di desa (kampung), umumnya hanya memiliki satu kamar tidur utama. Hal ini bukan karena keterbatasan kemampuan membangun, tetapi karena faktor budaya, sosial, dan fungsi rumah itu sendiri.
🏡 1. Fungsi Sosial Rumah Melayu Tradisional

Baca Juga : Malaysia Punya Jam Raksasa, Mirip Big Ben di Inggris
Rumah tradisional Melayu bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan kekeluargaan. Sebagian besar aktivitas harian—seperti makan, menerima tamu, berkumpul, atau tidur anak-anak—dilakukan di ruang terbuka seperti:
-
Serambi (beranda depan) untuk menerima tamu atau bersantai.
-
Rumah tengah untuk kegiatan keluarga dan tempat tidur sementara anak-anak.
-
Dapur yang biasanya juga difungsikan sebagai area kerja ibu rumah tangga.
Karena itu, kebutuhan kamar pribadi tidak sebesar seperti konsep rumah modern sekarang.
🛏️ 2. Nilai dan Norma Budaya
Dalam budaya Melayu tradisional:
-
Privasi tinggi hanya diberikan kepada orang tua atau kepala keluarga, sehingga mereka mendapat satu kamar khusus.
-
Anak-anak (terutama yang masih kecil) biasanya tidur bersama di ruang tengah.
-
Tamu yang menginap bisa tidur di serambi atau ruang keluarga tanpa dianggap tidak sopan.
Budaya gotong royong dan keterbukaan membuat konsep “ruang bersama” lebih penting daripada ruang pribadi.
🌴 3. Faktor Iklim dan Konstruksi
Malaysia beriklim tropis lembap dan panas. Rumah tradisional Melayu didesain bertiang tinggi, berdinding papan, dan berpengudaraan alami.
Dengan ruang yang luas dan sedikit sekat, udara dapat mengalir bebas untuk menyejukkan seluruh rumah. Jika terlalu banyak kamar tertutup, sirkulasi udara akan terhambat dan suhu rumah jadi lebih panas.
🧱 4. Keterbatasan dan Fungsi Bertahap
Pada masa lalu, rumah Melayu sering dibangun bertahap sesuai kemampuan ekonomi keluarga:
-
Awalnya hanya satu kamar (untuk orang tua).
-
Bila anak-anak dewasa atau keluarga bertambah, rumah akan ditambah modul di samping atau belakang—misalnya “rumah dapur” atau “rumah ibu”.
Jadi, satu kamar bukanlah batas tetap, tetapi tahap awal pembangunan rumah tradisional.
✨ Kesimpulan
Rumah tradisional di Malaysia hanya memiliki satu kamar karena:
-
Struktur sosial menempatkan ruang keluarga di atas ruang pribadi.
-
Norma budaya menekankan kebersamaan dan keterbukaan.
-
Desain arsitektur menyesuaikan iklim tropis dan ventilasi alami.
-
Pembangunan rumah dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kemampuan.








