Kabar kinabalu — Palang Merah Malaysia (Malaysian Red Crescent/MRC) menyerukan solidaritas global untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Seruan ini disampaikan pada pertemuan pemimpin regional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Tenggara yang berlangsung di Kuala Lumpur, sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan warga sipil yang terus meningkat akibat konflik berkepanjangan.

Ketua Nasional MRC, Tan Sri Tunku Puteri Intan Safinaz, menegaskan bahwa situasi di Gaza tidak hanya menghadirkan krisis kemanusiaan berskala besar, tetapi juga mengancam para pekerja kemanusiaan yang berupaya memberikan bantuan.
Baca Juga : Anwar Suguhkan Diplomasi Durian di Gala ASEAN, Samakan Rasanya dengan Keju Biru
Banyak relawan dan tenaga medis menjadi korban serangan, meski mereka dilindungi oleh hukum humaniter internasional. Menurutnya, serangan terhadap fasilitas medis dan petugas kemanusiaan merupakan pelanggaran serius yang harus segera dihentikan.
MRC Tekankan Pentingnya Aksi Nyata, Bukan Hanya Simpati
“Solidaritas dan kasih sayang tidak boleh berhenti di batas negara. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk bersatu, menggalang kekuatan, dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya dalam pidato penutupan forum, yang juga menandai peluncuran buku peringatan 75 tahun MRC.
Pertemuan dengan tema “The Seas that Unite Us” (Lautan yang Menyatukan Kita) menyoroti pentingnya kerja sama lintas batas menghadapi tantangan global, termasuk bencana alam, perubahan iklim, krisis kesehatan, hingga konflik bersenjata. Gaza dijadikan contoh nyata bagaimana penderitaan sipil memerlukan solidaritas dunia, bukan hanya simpati, melainkan aksi nyata melalui bantuan kemanusiaan, diplomasi, serta upaya menekan gencatan senjata.
Solidaritas Global Jadi Kunci Tekan Konflik dan Wujudkan Perdamaian
MRC mendorong masyarakat internasional untuk memperkuat dukungan berupa dana, logistik, dan perlindungan terhadap infrastruktur sipil. Organisasi ini juga menekankan agar masyarakat luas menyalurkan donasi melalui lembaga resmi yang memiliki akses langsung ke lapangan, guna memastikan bantuan tepat sasaran.
Selain itu, MRC menegaskan komitmennya berdiri bersama Bulan Sabit Merah Palestina yang selama ini berada di garis depan memberikan layanan medis dan penyelamatan, meski menghadapi ancaman serius terhadap keselamatan staf dan fasilitasnya.
Situasi di Gaza hingga kini ditandai dengan keterbatasan listrik, air bersih, obat-obatan, serta meningkatnya jumlah pengungsi akibat kerusakan infrastruktur. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, sementara akses terhadap bantuan kemanusiaan kerap terhambat oleh blokade dan eskalasi konflik.
Donasi dan Dukungan Publik Didorong Lewat Jalur Resmi
Dalam kondisi tersebut, seruan MRC menjadi pengingat bagi dunia bahwa krisis Gaza bukan hanya masalah satu wilayah, melainkan persoalan kemanusiaan universal. Solidaritas global diperlukan agar tekanan politik, dukungan logistik, dan aksi kemanusiaan dapat berjalan beriringan, demi mengakhiri penderitaan jutaan warga sipil.
Dengan dukungan kolektif dari berbagai negara, MRC percaya bahwa harapan untuk menghentikan spiral kekerasan dan membuka jalan menuju perdamaian tetap ada. Dunia, kata mereka, harus memilih berdiri di sisi kemanusiaan.