Kabar Kinabalu — Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, mewakili Pemerintah China dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Kehadiran He Lifeng menegaskan komitmen Beijing untuk memperkuat kerja sama strategis dengan negara-negara Asia Tenggara di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah.

KTT ke-47 ASEAN tahun ini mengangkat tema “Enhancing Unity and Resilience for Shared Prosperity” atau “Memperkuat Persatuan dan Ketahanan untuk Kemakmuran Bersama”. Forum ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin kawasan untuk memperdalam kolaborasi di bidang ekonomi, perdagangan, keamanan maritim, serta ketahanan energi dan pangan.
Baca Juga : Ribuan Wartawan Padati Kuala Lumpur untuk Liput KTT ASEAN ke-47
Fokus Kerja Sama ASEAN–China
Dalam pidatonya, He Lifeng menegaskan bahwa hubungan antara China dan ASEAN telah berkembang menjadi salah satu kemitraan paling dinamis di dunia. Ia menyebut bahwa ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar bagi China selama empat tahun berturut-turut, dengan nilai perdagangan yang mencapai lebih dari US$ 1 triliun pada tahun 2024.
“China berkomitmen untuk terus memperkuat konektivitas ekonomi, memperdalam integrasi rantai pasok, dan memperluas kerja sama dalam ekonomi digital serta energi hijau,” ujar He Lifeng di hadapan para kepala negara ASEAN. Ia juga menegaskan bahwa China akan mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan melalui inisiatif Belt and Road tahap baru yang lebih hijau dan inklusif.
Selain bidang ekonomi, He Lifeng juga menyoroti pentingnya stabilitas kawasan, terutama di Laut China Selatan. Ia menyerukan agar semua pihak menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi damai, sesuai prinsip-prinsip yang tertuang dalam Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) dan perundingan Kode Etik (COC) yang sedang berlangsung antara ASEAN dan China.
Dorongan Integrasi Ekonomi Regional
Dalam forum tersebut, He Lifeng juga menyinggung implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebagai tonggak penting bagi integrasi ekonomi kawasan. Menurutnya, RCEP telah membuka peluang besar bagi negara-negara ASEAN untuk memperluas ekspor dan menarik investasi asing, terutama dari sektor manufaktur dan teknologi tinggi.
“China akan terus mendukung negara-negara ASEAN dalam mengembangkan infrastruktur digital dan ekonomi hijau. Kami percaya bahwa kemitraan ASEAN–China dapat menjadi model kerja sama selatan-selatan yang saling menguntungkan,” tambahnya.
Diplomasi Ekonomi dan Stabilitas Kawasan
Kehadiran He Lifeng di KTT ke-47 ASEAN juga dianggap sebagai pesan politik penting dari Beijing, terutama di tengah ketegangan global yang melibatkan perdagangan dan geopolitik. Sebagai pejabat tinggi yang membidangi urusan ekonomi dan keuangan, He Lifeng diharapkan mampu memperkuat hubungan ekonomi dan investasi antara China dan negara-negara ASEAN, termasuk dalam bidang energi terbarukan, teknologi digital, dan logistik.
Sementara itu, para pemimpin ASEAN menyambut baik komitmen China untuk terus mendukung pembangunan di kawasan. Mereka menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan agar kerja sama ekonomi dapat berjalan efektif.
Menuju Kemitraan yang Lebih Kuat
KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur menjadi momentum penting untuk mempertegas arah kemitraan ASEAN–China ke depan. Melalui kehadiran He Lifeng. China menunjukkan tekadnya untuk tetap menjadi mitra strategis yang berorientasi pada perdamaian, pembangunan, dan kemakmuran bersama di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Dengan fondasi kerja sama yang kuat. Kedua pihak diharapkan dapat terus memperdalam integrasi ekonomi. Memperkuat konektivitas, serta menjaga stabilitas kawasan demi terciptanya masa depan yang lebih sejahtera bagi seluruh rakyat di Asia.








