Kabar Kinabalu – Dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN), tokoh pendidikan sekaligus pemerhati kebijakan publik, Purbaya, menyampaikan pesan menyentuh yang menjadi perhatian banyak pihak. Dalam acara yang digelar sederhana namun penuh kehangatan, ia menegaskan pentingnya menghargai perjuangan guru serta memperkuat ekosistem pendidikan yang lebih manusiawi dan berpihak pada masa depan generasi muda.

Purbaya menilai, Hari Guru Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi untuk melihat sejauh mana negara dan masyarakat memberi dukungan nyata bagi kesejahteraan guru. “Guru adalah wajah masa depan bangsa. Jika kita ingin melihat Indonesia unggul, maka lihatlah bagaimana kita memperlakukan guru hari ini,” ujarnya dalam sambutan.
Baca Juga : Teks Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025 Sesuai Panduan Pemerintah
Guru sebagai Penjaga Peradaban
Dalam pernyataannya, Purbaya menempatkan guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga penjaga peradaban. Menurutnya, di tangan para guru, lahir generasi yang melek ilmu, beretika, serta memiliki karakter kuat. Namun, ia tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang masih dihadapi tenaga pendidik, mulai dari kesejahteraan, beban administrasi, hingga kurangnya sarana belajar yang memadai di berbagai daerah.
“Masih banyak guru yang mengajar dengan kondisi terbatas, tetapi tetap memiliki semangat luar biasa. Kita harus memastikan mereka tidak berjuang sendirian,” tegasnya.
Ia mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk lebih serius memperbaiki kondisi pendidikan, termasuk memperluas pelatihan kompetensi, digitalisasi sekolah, dan penghargaan berbasis kinerja yang lebih adil. Menurutnya, penghormatan kepada guru tidak hanya ditunjukkan melalui ucapan, tetapi melalui kebijakan nyata.
Perubahan Dimulai dari Ruang Kelas
Purbaya juga menyoroti pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran. Ia mengapresiasi para guru yang terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman, meski seringkali tanpa dukungan memadai. “Guru yang terus belajar adalah anugerah bagi bangsa. Mereka adalah pilar yang memastikan pendidikan tidak tertinggal,” ucapnya.
Di hadapan para peserta acara, Purbaya berbagi kisah pribadinya tentang peran guru dalam perjalanan hidupnya. Ia mengingat bagaimana seorang guru SD memotivasinya saat hampir menyerah dalam belajar matematika. “Satu kalimat semangat dari guru saya waktu itu mengubah cara saya melihat diri. Begitulah kuatnya pengaruh seorang guru,” katanya dengan nada haru.
Ajakan Menghargai Guru Setiap Hari
Menutup pesannya, Purbaya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan penghargaan terhadap guru sebagai budaya sehari-hari. Menurutnya, apresiasi sederhana seperti ucapan terima kasih, disiplin dalam belajar, dan dukungan moral dapat menjadi energi besar bagi para pendidik.
“Setiap keberhasilan anak bangsa selalu ada jejak tangan guru di belakangnya. Mari kita jaga martabat mereka, karena tanpa guru, kita bukan siapa-siapa,” pungkasnya.
Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini menjadi pengingat kuat bahwa kualitas pendidikan tidak akan pernah terlepas dari kualitas guru. Dan pesan menyentuh dari Purbaya kembali menegaskan: menghargai guru berarti menjaga masa depan bangsa.








